Mengoptimalkan Daya Ubah


Mengoptimalkan Daya Ubah
KH Abdullah Gymnastiar

Mengubah perilaku hanya dengan contoh tauladan (Seperti diuraikan pada edisi ke-42) ternyata belumlah cukup.  Kita juga harus melakukan usaha-usaha lain, diantaranya harus mau mendidik, melatih, dan membina secara sistematis, berkesinambungan, dan terus menerus.

Orang tua memberi contoh berenang kepada anaknya yang belum bisa berenang.  Orang tua sampai ke seberang, tapi si anak belum tentu sampai ke seberang, bahkan mungkin si anak malah tenggelam.  Padahal diberi contohnya bagus.  Kenapa ?  Karena selain diberi contoh, orang itu perlu dilatih.  Oleh karena itu seorang pimpinan haruslah punya kesabaran dalam mendidik, membimbing, melatih, dan membina yang dipimpinnya dengan penuh kasih sayang, bahkan dia harus memiliki kesabaran pangkat itga.  Sabar, sabar, dan sabar.  Sungguh proses itu adalah bagian dari perubahan, pepatah mengatakan 'ala bisa karena biasa'.

Karenanya daripada membeli barang-barang di rumah yang mahal dan tidak terlalu diperlukan, lebih baik uangnya digunakan untuk mendidik anak, melatih anak kita supaya mampu hidup lebih baik.  Suatu waktu bertemu sebuah keluarga sederhana yang sungguh sangat mengesankan.  Di rumahnya tidak banyak barang berharga, tidak ada barang mewah, tapi semua anak-anaknya ternyata bisa menyelesaikan kuliah S-1, bahkan S-3 dengan baik, akhlaknya juga bagus.  Ketika ditanya,
"Saya lihat penghasilan Bapak lebih dari cukup, tapi kenapa keluarga bapak nampak begitu sederhana, sebenarnya digunakan apa saja penghasilan Bapak selama ini ?".
SI Bapak ini menjawab dengan terus terang,
"Penghasilan yang saya dapat selama ini saya kumpulkan supaya anak-anak saya bisa belajar terus-menerus.  Bisa berlatih terus-menerus, bisa terdidik terus-menerus.  Prioritas keluarga Kami bukan membeli barang-barang bagus, yang terpenting adalah bagaimana agar anak-anak Kami punya kesempatan untuk terus-menerus melatih diri". 
Subhanallah, demikian indahnya kebersamaan sebuah keluarag yang memiliki komitmen yang luar biasa akan penambahan ilmu pengetahuan.

Sembari mendidik dan melatih, maka buat pula aturan atau system.  Buatlah aturan di rumah kita, di kantor kita, di organisasi kita, atau dimana pun agar orang lain bisa terbantu untuk berubah sesuai yang diinginkan.  Suatu system akan segera hancur berantakan jika tidak memiliki aturan main.  Jalan raya yang tanpa aturan, akan segera kacau-balau, macet dimana-mana, setiap orang berebutan, saling mendahului, dan berhenti dimana saja.  Tanpa aturan, semua berantakan.  Karenanya semua harus ada aturannya.

Begitu pun rumah tangga yang tidak memiliki aturan main yang benar, dengan meyakinkan rumah tangga ini akan segera hancur.  Anak tidak dididik agama secara serius, ibadah dibiarkan semaunya, dan tidak dikasih contoh yang benar oleh orang tuanya.  Saat-saat bersama di rumah tidak ada aturannya.  Tidak tahu jam berapa ketemu.  Tidak punya aturan  yang real bagaimana mendidik anak menjadi lebih baik.   Karenanya rumah tangga yang tidak punya komitmen untuk sebuah aturan bahkan lagi tidak tahu aturan akan cenderung saling menyakiti, saling melukai, dan saling menghancurkan.

Tegakkanlah aturan yang adil, yang dibuat atas kesepakatan bersama.  Lingkungan keluarga kita harus merupakan system yang kondusif untuk membuat orang terbantu untuk berubah menjadi lebih baik.  Haruslah terjadwal jam berapa baca Al Quran,  jam berapa bersama memecahkan masalah, jam berapa tukar pikiran, jam berapa harus bersilaturahmi, jam berapa harus bercengkrama, dan lain sebagainya.  Kita harus buat aturan yang jelas.  Yakinlah bahwa rumah tangga yang tidak punya aturan, tidak punya system yang bagus lambat laun akan berantakan dan menderita.

Semua perubahan akan lebih berarti lagi jika ada sokongan kekuatan ruhiyah, yaitu doa.  Dan ternyata orang bisa berubah dengan kekuatan doa.  Ingatlah baik-baik bahwa doa adalah perubah takdir.  Banyak hal yang tidak bisa dilakukan dengan tindakan fisik, tapi yakinlah bahwa ALLAH SWT Maha Menguasai, Maha Pembolak-balik hati setiap makhluk-Nya.

Karenanya luar biasa sekali kekuatan doa ini.  Betapa tidak ?  Rumah tangga yang tidak tegak ibadahnya, rumah tangga yang jauh dari agama, rumah tangga yang tidak tegak ibadahnya, rumah tangga yang jauh dari agama, rumah tangga yang tidak menambah ilmu dengan baik, akan segera dipusingkan oleh bergelombangnya masalah yang datang.

Sama, perubahan yang karyawannya jarang shalat, aturan tidak ditaati, pimpinan tidak memberi contoh yang baik, siap-siaplah untuk segera bangkrut karena karyawannya akan segala diambil.  Seperti halnya kondisi negara kita saat ini, kehilangan contoh suri tauladan, pendidikan SDM-nya tidak jelas mau dibawa kemana, systemnya juga berantakan, dan sebagaian lagi ibadahnya juga awut-awutan.  Jangan heran jika yang kita dapati adalah derita demi derita, kehinaan demi kehinaan naudzubillah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Kenali Daerahmu (Aku asal dari Menes - Pandeglang)

SOLUSI PASTI SETIAP PERSOALAN ADALAH SHOLAT...!!!

kagum pada Diri sendiri